BLOGGER TEMPLATES - TWITTER BACKGROUNDS

Selasa, 02 Februari 2010

Apakah Flamel Alkemis yang Sukses?


NICOLAS FLAMEL, dilahirkan di dekat Paris pada tahun 1330, ia telah mencoba beberapa jenis karier—penyair, pelukis, dan penulis—sebelum akhirnya terjun ke bidang astrologi. Kemudian pada tahun 1357, menurut ceritanya, dalam mimpi ia didatangi malaikat yang memperlihatkan sebuah buku kepadanya dan berkata,”Flamel, lihtlah buku ini. Kau takkan mengerti isinya sedikit pun, tidak juga orang lain; namun akan datang hari ketika kau akan melihat sesuatu di dalamnya yang takkan dilihat orang lain." Hari berikutnya ia melihat buku yang sama di toko buku, yang menawarkan buku itu kepadanya dengan harga murah karena tak seorang pun mengerti tulisan di dalamnya. Dengan usaha keras, dan dengan bantuan seorang cendekiawan yang mengerti bahasa Yahudi, Flamel menguraikan arti tulisan itu, yang kelihatannya merupakan manual untuk mengubah besi mentah menjadi emas.
Sayangnya, intruksi di buku itu mengharuskan adanya bahan spesial―sebuah batu bertuah―tanpa menyebutkan ciri-cirinya dengan pasti. Flamel bereksperimen selama puluhan tahun untuk menemukan zat misterius itu. Pada tanggal 17 Januari 1383, seperti yang dituliskannya di memoarnya:

Akhirnya aku menemukan benda yang kucari, dan aku mengenalinya dari baunya yang tajam; dan dengannya aku berhasil melakukan sihir itu. Aku telah mempelajari bagaimana mempersiapkan perantara pertamanya dan hanya tinggal mengikuti instruksi di buku kata demi kata. Kali pertama aku melakukannya, aku menggunakan air raksa dan mengubah satu setengah ponnya menjadi perak murni, lebih bagus daripada perak dari tambang. Aku mengetes hasilnya beberapa kali. Kemudian aku berhasil melakukannya dengan batu merah itu dengan jumlah air raksa yang sama pada tanggal 25 April tahun yang sama, saat aku mengubah air raksa itu menjadi emas dalam kadar yang kira-kira sama.
Emas ini jelas lebih bagus daripada emas biasa. Aku berhasil melakukan sihir ini tiga kali dibantu oleh Perenelle (istriku).

Deskripsi ini―”baunya yang tajam” ―membuat para alkemis lain menduga batu bertuah itu adalah sulfur. Tapi tak ada orang yang diketahui pernah mengulang proses yang sama.
Menurut sejarah, Flamel meninggal beberapa tahun setelah kematian istrinya, Perenelle. Meski demikian, beberapa pengikutnya percaya bahwa selain menciptakan emas, Flamel juga membuat Cairan Kehidupan, yang menghasilkan kehidupan abadi. Mereka berkata Flamel dan istrinya sebetulnya terus hidup, umur mereka diperpanjang oleh cairan itu.

Oleh: Evan Wijaya (9E/8)
(Dikutip dengan perubahan seperlunya dari: The Magical Worlds of Harry Potter, karya David Colbert.)

0 komentar: